Ungkapan kata-kata yang lahir dari bicara ada kalanya begitu disenangi dan ada kalanya tidak disenangi.Kadang-kadang ungkapan kita disalah mengertikan kerana tidak menerimanya secara positif.
Kadang-kadang ungkapan itu hanya untuk menyedapkan hati tapi pada hakikatnya ia tidak sebegitu rupa.Manusia punya hati.Tapi kadang-kadang perasaan negatif yang bersarang di hati timbul kerana tidak senang dengan individu itu.Itu semua lumrah dan setiap yang berlaku dijadikan pedoman kehidupan.Belajar mengenali orang dan mengenali isi hati orang.InsyaAllah.....kalau kita tidak biasa mengeluarkan ungkapan yang tidak sepatutnya kita bisa berbicara dengan lebih berhati-hati.Tidak menyakitkan hati orang.Tapi kalau ungkapan itu sudah menjadi mainan mulut ,agak sukar untuk kita membendungnya apabila api kemarahan menyala dan membakar segala urat saraf dan cetusan gunung berapi meletus.Daripada menjadi orang yang ingin bertaubat dan insaf akhirnya kecundang akibat kepanasan letusan gunung berapi.Kita hanya pandai dengan hidup berpura-pura tapi pada hakikatnya lain.Itulah manusia dan manusia seperti inilah yang perlu kita jauhi agar kita tidak termasuk dalam kelompok orang-orang yang hanya manis dengan mainan kata-kata.
Pengalaman banyak mengajar kita.Pengalaman itu juga menjadikan kita lebih berhati-hati dengan seseorang ............Kita cuba untuk menginsaf kan diri tetapi sejauh mana keinsafan itu bersarang di hati.Hanya Allah sahaja yang tahu isi hati seseorang itu.
Biarlah kita belajar menggunakan ungkapan yang lahir dari mulut dengan bahasa yang baik agar tidak ada orang yang tersinggung.Belajar bercakap dengan perkataan baik dan menahan kata-kata sewaktu api kemarahan melanda.Jangan bila sudah dilafazkan,puluhan ampun ingin diminta.Terlajak perahu boleh diundur terlajak kata sampai bila terngiang-ngiang di telinga.
Begitu hina sekali manusia seperti itu yang begitu mudah melafazkan perkataan yang tidak sepatutnya dikeluarkan kalau berada dalam keadaan waras.Kita renung-renungkanlah.
PENA KASIH:Berhati-hati sewaktu berbicara.Jangan sampai terkeluar perkataan yang tidak sepatutnya dicetuskan .Kita masih ada nilai-nilai menghormati orang tua.Nilai kasih sayang dan bukannya nilai api kemarahan sebagaimana letusan gunung berapi meletus tanpa mengira masa.Bila ungkapan sudah diletuskan............sukar untuk ditarik balik dan akan menjadi kenangan dan dapat menilai seseorang itu.
No comments:
Post a Comment