Setiap kali balik rumah, dua ekor anak kucing akan bertempiaran lari.Jika tidak di garaj keretalah tempat kucing tersebut bermain.Bukan kucing belaan tetapi rumah kami selalu menjadi tempat buangan kucing.Kami terima tapi bersyarat.Malah, kucing tersebut seperti memahami kehendak kami.
Saya bukan tidak menyukai kucing tetapi saya tidak suka apabila kucing itu kencing di sana dan sini.Apabila masuk rumah, berbau air kencingnya.Lalu, saya selalu bercakap,kalau hendak duduk sini, duduk di garaj sahaja atau di belakang rumah kami yang sememangnya ada atap untuk mereka berlindung.Kucing ini seperti memahami.Setakat ini, tidak sekali pun saya nampak anak kucing itu masuk ke dalam rumah kami sebaliknya akan berkeliaran di garaj kereta sahaja.Kalau pun ia lapar,ia akan mengiau di tangga dapur kami sehingga kami memberinya makan.
Ada sesekali saya ingin bermain dengannya tapi agak liar.Tidak berpeluang untuk memegangnya sebaliknya akan berlari bertempiaran.Namun, disebalik itu saya begitu terharu melihat kasih ibunya terhadap anak-anaknya.Apabila kami memberi makan, si ibu tidak makan dahulu sebaliknya akan memanggil anak-anaknya.Yang tinggal sisa itu barulah dimakan oleh si ibu.Begitu juga apabila saya memberikan seekor ikan, dia tetap memanggil anak-anaknya terlebih dahulu......itulah kasih ibu sebenarnya.Dari situ, kita perlu ingat kasih ibu tetap ada walau anak pernah mengecilkan hati mereka.Saya lihat kucing sahaja..
PENA KASIH:
Ibu tetap di hati
No comments:
Post a Comment